Profil Desa Pogungkalangan

Ketahui informasi secara rinci Desa Pogungkalangan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Pogungkalangan

Tentang Kami

Profil Desa Pogungkalangan, Bayan, Purworejo. Mengupas mendalam potensi agraris, industri kerajinan anyaman bambu, tata kelola pemerintahan, serta dinamika sosial masyarakat yang komunal di salah satu desa bersejarah Purworejo.

  • Sentra Kerajinan Anyaman Bambu

    Desa Pogungkalangan dikenal sebagai pusat perajin anyaman bambu (terutama besek), yang menjadi pilar ekonomi kreatif dan warisan keterampilan turun-temurun.

  • Basis Pertanian yang Tangguh

    Sektor pertanian, dengan komoditas utama padi, tetap menjadi fondasi ekonomi yang kokoh dan penopang utama ketahanan pangan bagi mayoritas warga.

  • Warisan Nama Bersejarah

    Nama "Pogungkalangan" menyiratkan makna historis yang mendalam, kemungkinan merujuk pada area berkumpul atau arena penting di masa lalu, menambah kekayaan identitas desa.

XM Broker

Desa Pogungkalangan, sebuah wilayah administrasi yang berlokasi di Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menampilkan wajah desa yang ulet dan kreatif. Di tengah dominasi sektor agraris yang menjadi ciri khas kawasan ini, Pogungkalangan berhasil membangun identitas unik sebagai salah satu sentra utama kerajinan anyaman bambu. Dengan memadukan potensi sumber daya alam, keterampilan warisan leluhur dan semangat komunal yang kuat, desa ini menunjukkan geliat ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.

Geografi dan Kondisi Demografis

Secara geografis, Desa Pogungkalangan terletak di kawasan dataran rendah yang subur, sebuah anugerah alam yang menjadikannya sangat cocok untuk aktivitas pertanian. Luas wilayah Desa Pogungkalangan tercatat sekitar 1,11 kilometer persegi atau setara dengan 111 hektare. Pemanfaatan lahannya terbagi secara proporsional antara area persawahan, kebun bambu yang menjadi bahan baku utama kerajinan, serta permukiman penduduk yang padat dan dinamis.Berdasarkan data kependudukan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, populasi penduduk di Desa Pogungkalangan mencapai 2.321 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, maka tingkat kepadatan penduduknya ialah sekitar 2.091 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menempatkan Pogungkalangan sebagai salah satu desa dengan kepadatan penduduk yang tinggi di Kecamatan Bayan, mencerminkan aktivitas sosial dan ekonomi yang intens.Desa Pogungkalangan memiliki batas-batas wilayah yang jelas dengan desa-desa tetangganya:

  • Berbatasan dengan Desa Krandegan.

  • Berbatasan dengan Desa Pekutan.

  • Berbatasan dengan Desa Pogung Juru Tengah.

  • Berbatasan dengan Desa Grantung.

Lokasinya yang terhubung baik dengan pusat kecamatan dan kabupaten mempermudah mobilitas warga serta alur distribusi produk pertanian dan kerajinan.

Sejarah "Arena Berkumpul" dan Tata Kelola Pemerintahan

Nama "Pogungkalangan" memiliki akar historis yang menarik dan penuh makna. Nama ini terdiri dari dua kata: "Pogung" dan "Kalangan". Dalam bahasa Jawa, "Kalangan" berarti arena, gelanggang, atau tempat berkumpulnya orang banyak. Sementara "Pogung" kemungkinan merujuk pada nama seorang tokoh, sesepuh, atau suatu peristiwa spesifik. Gabungan kata ini menyiratkan bahwa di masa lampau, wilayah ini merupakan sebuah pusat kegiatan komunal, arena pertemuan penting, atau bahkan gelanggang adu kekuatan. Warisan nama ini menjadi penanda sejarah yang kaya akan nilai sosial.Saat ini, sistem pemerintahan Desa Pogungkalangan berjalan secara modern dan akuntabel. Pemerintahan desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih secara langsung oleh masyarakat. Dalam menjalankan roda administrasi dan pembangunan, Kepala Desa didukung oleh jajaran perangkat desa yang kompeten, termasuk Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), dan para Kepala Dusun (Kadus) yang menjadi garda terdepan pelayanan publik.Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berperan sebagai lembaga legislatif yang menyalurkan aspirasi masyarakat dan bekerja sama dengan pemerintah desa dalam merumuskan kebijakan. Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), yang bersumber dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), difokuskan pada program-program prioritas. "Kami berupaya menyeimbangkan antara pembangunan infrastruktur jalan yang vital untuk transportasi hasil kerajinan bambu dengan program pemberdayaan untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran produk UMKM kami," jelas seorang perwakilan pemerintah desa.

Pilar Ekonomi: Sinergi Anyaman Bambu dan Pertanian

Perekonomian Desa Pogungkalangan ditopang oleh dua sektor utama yang saling mendukung: industri kerajinan anyaman bambu dan pertanian.Industri kerajinan anyaman bambu merupakan ikon dan motor penggerak ekonomi kreatif desa. Keterampilan menganyam telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi keahlian yang dimiliki oleh sebagian besar warga, terutama kaum ibu. Produk utama yang dihasilkan adalah besek, yaitu wadah berbentuk kotak dari anyaman bambu yang multiguna, sering digunakan untuk kemasan makanan tradisional, cenderamata, atau wadah seserahan. Selain besek, para perajin juga membuat produk lain seperti tampah, kipas, dan berbagai perabot rumah tangga. Industri rumahan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan keluarga dan menjadikan Pogungkalangan sebagai pemasok utama besek untuk pasar lokal Purworejo dan sekitarnya.Di sisi lain, sektor pertanian tetap menjadi jaring pengaman ekonomi dan penopang ketahanan pangan. Lahan sawah yang subur ditanami padi sebagai komoditas utama. Hasil panen yang melimpah memastikan kebutuhan pangan warga tercukupi. Selain itu, keberadaan kebun-kebun bambu tidak hanya menjadi sumber bahan baku bagi perajin, tetapi juga berfungsi sebagai area konservasi yang menjaga keseimbangan ekosistem desa.Sinergi antara kedua sektor ini sangat jelas: hasil pertanian memberikan ketahanan pangan, sementara hasil kerajinan memberikan pendapatan tunai bagi keluarga.

Kehidupan Sosial dan Dinamika Kemasyarakatan

Masyarakat Desa Pogungkalangan dikenal sebagai komunitas yang rukun, pekerja keras, dan solid. Semangat gotong royong menjadi perekat sosial yang kuat, terlihat dalam berbagai aktivitas komunal seperti kerja bakti, perbaikan fasilitas umum, dan saling membantu dalam acara-acara keluarga. Budaya tolong-menolong ini menciptakan lingkungan sosial yang aman dan harmonis.Kehidupan religius, yang didominasi oleh pemeluk agama Islam, menjadi landasan moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Masjid dan musala aktif menyelenggarakan kegiatan ibadah, pengajian, dan pendidikan agama bagi anak-anak. Peringatan hari besar keagamaan menjadi momen penting untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat ikatan persaudaraan.Organisasi kemasyarakatan seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Karang Taruna memegang peran penting dalam pemberdayaan masyarakat. PKK aktif menginisiasi program-program yang berfokus pada kesehatan keluarga, pendidikan anak usia dini melalui Posyandu, dan pelatihan keterampilan bagi perempuan. Sementara itu, Karang Taruna menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkreasi di bidang olahraga, seni, dan kewirausahaan, mempersiapkan mereka menjadi penerus pembangunan desa.

Infrastruktur dan Pembangunan Terkini

Pembangunan infrastruktur di Desa Pogungkalangan terus digalakkan untuk mendukung aktivitas ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah desa secara konsisten mengalokasikan Dana Desa untuk perbaikan dan betonisasi jalan lingkungan, memastikan akses yang lancar bagi warga dan untuk pengangkutan produk anyaman bambu. Pembangunan drainase dan talud juga menjadi prioritas untuk mengantisipasi potensi genangan air.Dalam hal layanan dasar, seluruh wilayah desa telah teraliri listrik PLN. Kebutuhan air bersih dipenuhi melalui sumur-sumur pribadi yang higienis. Di bidang teknologi informasi, jangkauan sinyal telekomunikasi dan internet semakin membaik, membuka peluang bagi para perajin untuk memasarkan produk mereka secara daring dan memperluas jangkauan pasar.Fasilitas publik di sektor pendidikan dan kesehatan juga tersedia dengan baik. Terdapat lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) sebagai sarana pendidikan dasar. Di sektor kesehatan, kegiatan Posyandu yang rutin dilaksanakan menjadi ujung tombak dalam memberikan layanan kesehatan preventif bagi ibu dan anak, berkontribusi pada penciptaan generasi yang sehat dan cerdas.Menatap masa depan, Desa Pogungkalangan memiliki potensi besar untuk menjadi desa wisata kreatif. Dengan keunikan kerajinan anyaman bambunya, desa ini dapat mengembangkan paket wisata edukasi di mana pengunjung dapat belajar langsung proses pembuatan besek. Dengan terus berinovasi dan memperkuat kolaborasi, Desa Pogungkalangan berada di jalur yang tepat untuk menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.